Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga resistensi atau hambatan listrik. Besarnya diekspresikan dalam satuan Ohm. Suatu resistor dikatakan memiliki hambatan 1 Ohm apabila resistor tersebut menjembatani beda tegangan sebesar 1 Volt dan arus listrik yang timbul akibat tegangan tersebut adalah sebesar 1 ampere, atau sama dengan sebanyak 6.241506 × 1018 elektron per detik mengalir menghadap arah yang berlawanan dari arus.
Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui hukum berikut ini, yang terkenal sebagai Hukum OHM
” Kuat arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar, akan berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan Hambatannya”
Kesimpulan :
• Tegangan dinyatakan dengan nilai volts disimbolkan dengan E atau V.
• Arus dinyatakan dengan amps, dan diberi symbol I
• Hambatan dinyatakan dengan ohms diberi symbol R
• Hukum Ohm: V = I.R ; I = V/R ; R = V/I
Besarnya daya pada suatu rangkaian dapat di hitung dengan :
P = V . I atau P = I2 . R atau P = V2/ R
Dimana :
P : daya, dalam satuan watt
V : tegangan dalam satuan volt
I : arus dalam satuan ampere
Berdasarkan penggunaanya, resistor dapat dibagi:
1. Fixed Resistor
Simbol |
Resistor |
Gelang Warna pada Resistor
Pada Resistor biasanya memiliki 4 gelang warna, gelang pertama dan kedua menunjukkan angka, gelang ketiga adalah faktor kelipatan, sedangkan gelang ke empat menunjukkan toleransi hambatan. Pertengahan tahun 2006, perkembangan pada komponen Resistor terjadi pada jumlah gelang warna. Dengan komposisi: Gelang Pertama (Angka Pertama), Gelang Kedua (Angka Kedua), Gelang Ketiga (Angka Ketiga), Gelang Keempat (Multiplier) dan Gelang Kelima (Toleransi).
Berikut Gelang warna dimulai dari warna Hitam, Coklat, Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Ungu (violet), Abu-abu dan Putih.
Sedangkan untuk gelang toleransi hambatan adalah: Coklat 1%, Merah 2%, Hijau 0,5%, Biru 0,25%, Ungu 0,1%, Emas 5% dan Perak 10%. Kebanyakan gelang toleransi yang dipakai oleh umum adalah warna Emas, Perak dan Coklat.
Warna | Gelang Pertama | Gelang Kedua | Gelang Ketiga (multiplier) | Gelang ke Empat (toleransi) | Temp. Koefisien |
Hitam | 0 | 0 | ×100 | ||
Coklat | 1 | 1 | ×101 | ±1% (F) | 100 ppm |
Merah | 2 | 2 | ×102 | ±2% (G) | 50 ppm |
Jingga | 3 | 3 | ×103 | 15 ppm | |
Kuning | 4 | 4 | ×104 | 25 ppm | |
Hijau | 5 | 5 | ×105 | ±0.5% (D) | |
Biru | 6 | 6 | ×106 | ±0.25% (C) | |
Ungu | 7 | 7 | ×107 | ±0.1% (B) | |
Abu-abu | 8 | 8 | ×108 | ±0.05% (A) | |
Putih | 9 | 9 | ×109 | ||
Emas | ×0.1 | ±5% (J) | |||
Perak | ×0.01 | ±10% (K) | |||
Polos | ±20% (M) |
Simbol |
Potensiometer |
3. Resistor NTC dan PTC
Simbol |
NTC (Negative Temperature Coefficient) ialah Resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTC (Positife Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
Contoh bentuk NTC & PTC |
4. LDR (Light Dependent Resistor)
Simbol |
LDR |
0 comments:
Posting Komentar